Curug Putri Tempat Mandi Para Bidadari

Kuningan – Berawal dari legenda, jika di curug setinggi 20 meter dengan mata air berasal dari dalam hutan Gunung Ciremai (3.087 mdpl) dan terletak di kawasan Bumi Perkemahan (Buper) Palutungan yang ketinggiannya mencapai  1.100 – 1.150 meter di atas permukaan laut (mdpl) serta curah hujan 3. 000 mm/tahun dan sejuknya suhu udara antara 20 – 24C itu merupakan tempat mandinya para putri dari Kahyangan, maka tempat itu dinamakan Curug Putri.

Syahdan, apabila turun gerimis hujan disertai bersinarnya cahaya mentari, maka dari Curug Putri akan terlihat pelangi, atau orang Sunda menyebutnya dengan Katumbiri dan masyarakat setempat meyakini, bahwa ketika pelangi muncul artinya para dewi yang cantik jelita dari kahyangan sedang turun ke bumi.

Dari mitos tersebut akhirnya tak sedikit masyarakat dari berbagai daerah datang ke tempat yang berada di salah satu jalur pendakian Gunung Ciremai ini, mereka tidak hanya datang untuk menikmati hamparan keindahan alam yang tersaji, namu juga konon untuk meminta berkah.

Kesan mistis adanya seorang putri yang menunggu daerah itu membuat banyak pengunjung yang datang dengan berbagai alasan lebih dari sekedar berwisata, ada yang ingin segera mendapat jodoh, atau pekerjaan setelah membasuh muka atau mandi di bawah curug (air terjun). Dan aktivitas itu akan terasa ketika mendekati bulan puasa atau hari tertentu yang dikeramatkan.

Namun terlepas dari cerita mitos tersebut, tidak bisa dipungkiri Curug Putri bersama dengan lokasi wana wisata Buper Palutungan merupakan salah satu bagian dari sudut indah di kaki Gunung Ciremai, apalagi tidak jauh dari Curug Putri terdapat satu lagi curug yang berketinggian sekitar 15 m, yakni Curug Landung.

Sehingga jika kita berada di lokasi tempat favorit para pendaki ini, mengingat konon jalur pendakian Ciremai melalui salah satu dari tiga jalur yang ada, yakni jalur Palutungan merupakan rute paling mudah, meskipun bisa dikatakan treknya begitu panjang, kita akan menikmati lengkapnya potensi wisata alam pegunungan.

Dari mulai menelusuri jalan menuju objek, sepanjang jalur yang terlewati di kiri kanan bentangan sawah dan perkebunan masyarakat begitu elok di bawah hawa sejuk yang memanjakan tubuh siapapun yang datang berkunjung kesana.

“Kesegaran kami rasakan sekali di obyek wisata Buper Palutungan, baik untuk kesejukan lahir maupun bhatin, karena mata para pengunjungpun dimajakan tidak hanya oleh hijaunya alam pegunungan, namun juga pemandangan kehidupan para petani yang betul-betul alami,” aku Dirman (40), salah seorang petinggi Indonesia Power (PLN) dari Semarang.

Bahkan Dirman mengatakan, jika obyek wisata yang terletak di Dusun Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat ini merupakan tempat yang bisa memanjakan mereka para pecinta dunia photograpy, mengingat begitu luasnya keindahan yang terpajang disana.